Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kehidupan yang Kuat - Filipi 3:1

Foto: Perjalanan misi penginjilan di pedalaman Kal-Bar tahun 2015

" Akhirnya, saudara-saudaraku, bersukacitalah dalam Tuhan.
Menuliskan hal ini lagi kepadamu tidaklah berat bagiku dan memberi kepastian kepadamu"
(Filipi 3:1)

Semua manusia memerlukan kekuatan. Setiap orang butuh kekuatan agar dapat melakukan aktifitasnya. Seorang ayah, sebagai kepala rumah tangga dia membutuhkan kekuatan agar setiap pagi dapat pergi bekerja dan mencari nafkah untuk keluarganya. Demikian juga seorang ibu, memerlukan kekuatan untuk mengasuh anak-anaknya di rumah. Demikianpun seorang mahasiswa, membutuhkan kekuatan agar bisa berangkat kuliah dan mengikuti proses pembelajaran. Dari sini kita melihat bahwa kekuatan itu bisa dikategorikan dalam banyak hal; kekuatan fisik, kekuatan mental, kekuatan finansial, juga bisa kekuatan sumber daya. Intinya kekuatan adalah daya. Semacam dorongan yang memampukan anda!

Setiap orang membutuhkan kekuatan dan sekaligus mendamba-dambakan kekuatan. Tetapi yang menjadi permasalahannya adalah, bahwa ternyata begitu banyak orang yang hidup di dunia ini cepat menjadi lemah. Manusia adalah manusia yang cenderung cepat lemah dan menyerah. Kenyataan ini tidak luput dari kehidupan orang Kristen. Kerapkali kita menemui orang-orang yang mengaku Kristen, percaya kepada Tuhan, tetapi baru saja datang permasalahan menimpa kehidupannya, ia langsung lemah! Masalah krisis keuangan, pekerjaan terganggu, masalah dalam rumah tangga, perihal sekolah anak dan masih banyak persoalan-persoalan praktis dalam kehidupan ini yang bermuara pada pelemahan.

Melihat kenyataan seperti itu apakah kita sebagai orang percaya hanya memaklumi dan tidak berpikir tentang apa yang Tuhan mau atas kenyataan tersebut? Tentunya tidak. Alkitab mengajarkan kita agar kita menjadi orang Kristen yang kuat dalam hidup ini. Tentunya kuat di sini bukan kuat berdasarkan diri kita sendiri, karena hal itu mustahil. Kuat yang dimaksud adalah kuat di dalam Tuhan dan oleh Tuhan. Kekuatan hidup yang di peroleh dengan percaya dan berserah kepada Tuhan Allah.

Di sini kita melihat Paulus mengawali kalimatnya dengan kata “Akhirnya”. Arti dari kata akhirnya adalah Paulus ingin memberitahukan kepada jemaat Filipi kesimpulan dari segala yang ia sampaikan dari awal suratnya. Sekalipun menderita tetaplah kuat. Meskipun aku – Paulus – dan Epafroditus sangat menderita, demikianpun dengan kalian jemaat Filipi, haruslah kuat dan tetaplah kuat. Dari nas yang kita renungkan ini, seperti apakah kehidupan yang kuat itu? Ada dua fenomena yang tampak dari hidup orang yang kuat, dan kita harus pastikan kita mengalaminya:

 

1.       Tetap bersukacita menghadapi tantangan (ay 1a)

Hal pertama yang tampak dari kehidupan orang yang kuat adalah tetap bersukacita. Di sini saya menggunakan kata ‘tetap’ karena sesungguhnya kita sebagai orang Kristen, harus memiliki sukacita yang bersifat konsisten. Sukacita yang kita miliki sebagai orang percaya adalah sukacita yang dari Tuhan. Paulus berkata “Akhirnya, saudara-saudaraku, bersukacitalah dalam Tuhan”. Bersukacita yang dimaksud Paulus adalah bersukacita di dalam Tuhan.


Sukacita yang dimiliki orang percaya adalah sukacita yang luarbiasa. Kenapa? Karena dengan sukacita yang dari Tuhan itulah yang akan memampukan kita menghadapi tantangan. Inilah yang membuat kita berbeda dari dunia ini. Disaat banyak orang terlihat bahagia karena mereka menerima kenyataan yang menyenangkan, orang Kristen justru dapat berbahagia di tengah-tengah penderitaan. Itulah yang dikatakan oleh Paulus, tentang Epafroditus bahwa “ia sakit dan nyaris mati” dan “oleh karena pekerjaan Kristus ia nyaris mati dan ia mempertaruhkan jiwanya untuk memenuhi apa yang masih kurang dalam pelayananmu kepadaku” (Flp 2:27 & 30), meskipun demikian Paulus bersama Epafroditus tetap dapat bersukacita. Inilah yang luarbiasa dari iman Kristen!


Sukacita yang sempurna, dari Tuhan tersebut tidak akan pernah kita dapatkan melalui hal-hal yang dunia tawarkan. Uang dan fasilitas tidak akan pernah bisa membeli sukacita tersebut. Posisi dan jabatan juga tidak akan dapat membayar sukacita itu. Hanya dengan percaya dan berserah pada Tuhan di dalam segala hal, maka kita sebagai orang Kristen pasti akan mengalami sukacita yang dari Tuhan tersebut.


Orang yang kuat adalah orang yang tetap dapat bersukacita menghadapai tantangan. Bagaimana dengan anda hari ini? Apakah anda justru cepat lemah dan menyerah di saat masalah datang menimpa anda? Apakah anda adalah orang yang mudah putus asa di saat kenyataan tidak sesuai dengan harapan anda? Jika ya, maka renungkanlah baik-baik apa yang telah kita bahas di poin pertama ini, bahwa orang yang bersukacita ditengah penderitaan, mereka adalah orang yang kuat, jika anda adalah orang yang kuat itu artinya anda adalah orang-orang pilihan Tuhan. Tuhan tidak akan pernah meninggalkan orang pilihan-Nya itu untuk berjalan sendiri menghadapi kehidupan ini. Allah akan menguatkan dia untuk menjalani semua tantangan yang ada.

 

2.      Bersedia menghadapi pengulangan (ay 1b)

Berdasarkan apa yang Paulus katakan di dalam ayat 1b“Menuliskan hal ini lagi kepadamu tidaklah berat bagiku...”, dari sini kita dapat melihat bahwa Paulus adalah orang yang bersedia menghadapi pengulangan. Ini adalah hal yang sangat menarik untuk kita renungkan, agar kita bisa kuat dalam kehidupan ini. Yaitu, membuka diri untuk menerima pengulangan.


Banyak orang yang tidak suka dengan yang namanya pengulangan. Hal tersebut dikarenakan adanya beberapa anggapan yang seringkali kita dengar tentang pengulangan, yakni; orang itu bodoh jika mengulang, orang itu monoton, orang itu tidak punya perhitungan, orang itu tidak bisa berbuat hal yang lain yakni berkreasi, dan masih banyak lagi yang lainnya. Memang benar, bahwa di satu sisi pengulangan itu mengandung sifat negatif, tetapi bukan berarti tanpa adanya pesan positif di dalamnya. Lagipula pengulangan yang dimaksudkan Paulus di sini adalah ketika Allah menghendaki kita bersabar menghadapi “kenyataan yg sama”.


Kenyataan yang sama secara berulang kali Paulus hadapi dalam hal melayani jemaat Filipi. Paulus sangat sabar mengajari jemaat Filipi yang kerapkali menjadi lemah oleh karena berbagai penderitaan. Paulus tidak bosan menuliskan surat kepada mereka, justru Paulus katakan bahwa menuliskan hal yang sama secara berulang kali kepada mereka tidaklah menjadi hal yang memberatkan baginya. Pertanyaannya hari ini adalah, apakah anda seringkali lemah dan tidak mau mengulangi hal yang sama, padahal di balik pengulangan itu Allah ingin kita belajar banyak hal!


Ketika pekerjaan anda tidak berhasil dan anda harus mengulanginya, apakah anda bersedia? Ketika pelayanan anda sepertinya terlihat “kurang berkembang” dan anda harus bersabar mengulangi hal yang sama secara terus menerus, apakah anda mau? Ketika anda berhadapan dengan orang-orang yang selalu bersikap sama terhadap anda, mungkin mengecewakan anda, apakah anda tetap mau mengasihi dia dan bersabar menghadapinya? Di waktu anda memulai usaha anda, lalu bangkrut dan anda gigit jari, apakah anda masih mau tetap berjuang dan bahkan mungkin mengulangi hal yang sama secara terus menerus, sampai anda melihat secercah harapan akan keberhasilan? Saat perjuangan anda sepertinya tiada akhir, dan anda harus terus menerus berjuang dari sejak dulu sampai sekarang, apakah anda tetap setia mengerjakan hal tersebut secara konsisten dan menyerahkannya kepada Allah? Mari kita merenungkan pertanyaan-pertanyaan tersebut!


Coba anda membayangkan bagaimana Musa bersabar menghadapi pengulangan yang sepertinya tiada akhir! Ketika dia harus memimpin bangsa Israel yang tegar tengkuk mengelilingi padang gurun selama 40 tahun, sepertinya tiada harapan, tetapi ia tetap setia memandang kepada Allah Israel yang telah memimpinnya untuk membawa bangsa kepunyaan Tuhan itu.


Orang yang kuat adalah orang yang bersedia menghadapi pengulangan. Jika Tuhan mengizinkan anda menghadapi pengulangan, maka terimalah kenyataan itu dan teruslah setia mengerjakan hal tersebut. Sebab orang yang kuat, tidak akan mudah menyerah! Percayalah bahwa Allah menyertai langkah dan perbuatan anda, Dia akan membuat anda berhasil pada waktunya. Tetaplah melangkah dan maju! Amin.


Oleh Pdt. Theos M. Purba

https://shrinke.me/BA8QPs


Posting Komentar untuk "Kehidupan yang Kuat - Filipi 3:1"